Powered by Blogger.
RSS
Showing posts with label Trick of SEO. Show all posts
Showing posts with label Trick of SEO. Show all posts

Rich snippets testing : uji coba data terstruktur website



Berawal dari usaha cari tahu, apa yang error pada blog http://breakdown-cover-cheap.blogspot.com sehingga sampai hari ini di-reject Google Adsense. Semua badlink sudah dihapus, begitu juga semua snippet yang saya tambahkan ke file template blogger – yang dulu dipasang untuk SEO dengan harapan meningkatkan visitor dan memperbaiki pagerank. Tapi masih saja ini ditolak untuk ketiga kalinya dalam bulan September 2011.

Saya temukan ERROR ketika cek URL blog dengan fitur baru Webmaster Tools - rich snippets testing tool (Alat Uji Coba Data Terstruktur).  Penjelasan resmi dari Google Webmaster tentang alat ini :

  • Gunakan - Rich snippets testing tool untuk memeriksa apakah Google dapat mengurai markup data terstruktur dengan benar dan menampilkannya dalam hasil penelusuran.
Penggunaan fitur ini dengan cara klik link di atas, ketik URL blog lalu klik PRATINJAU seperti DIBAWAH ini :

uji data terstruktur website blog


Setelah sebelumnya saya membuat komentar dengan reply yang berbeda warna untuk admin  ternyata membuat hcard errors = Missing required field "name (fn)" terjadi pada blog saya.  Hasil analisa blog memunculkan 7 postingan di blog saya Error seperti di bawah ini :

error post blog

Warning: Missing required field di Rich Snippets Testing Tool ini banyak didapati pada blog Blogger, tapi banyak blogger tidak ambil pusing. Padahal setiap error seharusnya diatasi karena akan mempengaruhi kredibilitas blog di hadapan si penentu posisi (Pagerank) pada mesin pencari, khususnya Google.

Jika pada Rich Snippets Testing Tool terdapat tulisan warning berwarna merah, Itu akan dibahas disini. Untuk mengatasi masalah Warning : Missing required field "updated" dan Warning: Missing required hCard "author" dilakukan dengan cara menambah meta data berikut pada file template blogger (HTML) :

<div class='vcard' id='hcard- Nama anda'>
<span class='fn n'>
<span class='given-name'>Posted by: nama anda</span>
</span>
</div>
<a class='updated' href=' http://namablog.blogspot.com/ ' rel='bookmark'>namablog,</a> Updated at: <abbr class='published' expr:title='data:post.timestampISO8601'><data:post.timestamp/></abbr>

Anda ingin langkah lebih detail atau Anda masih pemula sebagai Blogger, ikuti tahapan rinci di bawah ini :

Langkah 1

Masuk ke dashboard blogger  >> Desain >> Edit HTML.   Jangan lupa centang 'Expand Template Widget', untuk keselamatan, disarankan untuk "Download Full Template" dan SAVE  template ke hard disk Anda.

Langkah kedua

Cari kode di bawah ini :
  • <data:post.body/>
    <div style='clear: both;'/><!-- clear for photos floats -->
    </div>
    <b:if cond='data:post.hasJumpLink'>
    <div class='jump-link'>
    <a expr:href='data:post.url + &quot;#more&quot;' expr:title='data:post.title'><data:post.jumpText/></a>
    </div>
    </b:if>

Langkah ketiga

Memasukan kode meta data tadi di antara code yang baru saja kita cari di langkah ke-2, sehingga menjadi seperti ini :

<data:post.body/>
<div style='clear: both;'/><!-- clear for photos floats -->
</div>
<div class='vcard' id='hcard- Nama anda’>
<span class='fn n'>
<span class='given-name'>Posted by: Nama anda</span>
</span>
</div>
<a class='updated' href=' http://namablog.blogspot.com/ ' rel='bookmark'>nama blog</a> Updated at: <abbr class='published' expr:title='data:post.timestampISO8601'><data:post.timestamp/></abbr>
<b:if cond='data:post.hasJumpLink'>
<div class='jump-link'>
<a expr:href='data:post.url + &quot;#more&quot;' expr:title='data:post.title'><data:post.jumpText/></a>
</div>
</b:if>

Langkah keempat

SAVE dan lihat hasilnya pada test - rich snippets testing tool (Alat Uji Coba Data Terstruktur).

Penjelasan

Pada setiap template adanya error tersebut akan berbeda-beda dan tutorial diatas adalah untuk mengatasi error seperti contoh di atas yaitu adanya 3 unsur error;
1. error Hcard
2. error name (fn)
3. error updated

Jika blog mengalami salah satu error di atas, maka Anda cukup mengatasi dengan langkah di bawah ini :
1.   Untuk error Hcard silahkan cari kode yang mengandung <div class='vcard' id='hcard- Nama anda’>
       Mungkin setiap template berbeda-beda, jadi dalam pencarian focus saja pada kode vcard dan Hcard
       Jika tidak ada, masukkan kode <div class='vcard' id='hcard- Nama anda’> seperti tutorial di atas.
2.   Untuk error name (fn) caranya seperti di atas anda tinggal cari kode <span class='fn n'> dan jika tidak
       ada ikuti saja tutorial di atas.
3.   Untuk error updated, silahkan cari kode seperti di bawah ini :

<a class='updated' href=' http://namablog.blogspot.com/ ' rel='bookmark'>nama blog</a> Updated at: <abbr class='published' expr:title='data:post.timestampISO8601'><data:post.timestamp/></abbr> </a>

Pada sebagian template kodenya seperti di bawah ini :

<a class='timestamp-link' expr:href='data:post.url' rel='bookmark' title='permanent link'><abbr class='published' expr:title='data:post.timestampISO8601'><data:post.timestamp/></abbr></a>

Jika ada kode seperti diatas, maka cukup mengganti kode timestamp-link dengan updated. Dan yang seperti ini yang paling banyak ditemukan pada blog yang ada sekarang.

Mengapa Tool ini SANGAT PENTING?

Saya menjawabnya dengan praktek seperti di bawah ini :
Masuk ke penggunaan tool dengan klik link ini : Rich snippets testing tool
Tool richsnippets google webmaster tools

Silahkan URL blog/web Anda dimasukkan dan lihat hasilnya. Jika Anda menemukan ini :

contoh hasil Tool richsnippets
Maka ini sangat fatal karena blog/web Anda tidak terdeteksi adanya data author dan publisher. Dan ini sangat tidak bersahabat dengan SEO.  Idealnya Anda menemukan hasil seperti di bawah ini :

contoh hasil Tool richsnippets

SEMOGA BERMANFAAT


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Bagaimana cara verifikasi authorship website blog?


Author information in search results

Google menjadi perintis pertama yang menggagas tampilan informasi penulis (author information) di halaman hasil pencarian search engine (SERPs) untuk membantu user menemukan content berkualitas. Jika website blog Anda ingin menampilkan author information ini, terlebih dahulu Anda harus punya URL Google Plus One dan mengkaitkan content blog di halaman Google+.

Tepatnya Anda harus menambahkan Link blog di bagian “Contributor” di halaman Google Plus.

Tampilan SERP mengandung microformats foto Author
Saya ingin mengatakan ulang hal penting ini. Jika ingin informasi kepenulisan Anda muncul di hasil pencarian (SERPs) untuk content blog, Anda memerlukan Profil Google+ dengan visual headshot seperti foto profil muka Anda. Kemudian, memverifikasi kepengarangan konten Anda dengan menghubungkan dengan profil Google+ Anda dengan menggunakan salah satu metode berikut.

Verifikasi Kepengarangan dapat dibuat melalui dua metode utama secara eksplisit, yaitu : dengan verifikasi email atau melalui metode markup rel=author. Dan penjelasan masing-masing dari kedua opsi tersebut sebagai berikut :

Opsi 1  :  Tautkan content blog ke profil Google+ Anda menggunakan alamat email yang terverifikasi
  1. Periksa apakah Anda punya alamat email (misalnya, levy@wired.com) pada domain yang sama dengan konten Anda (wired.com).
  2. Pastikan bahwa setiap artikel posting yang Anda publikasikan pada domain tersebut memiliki byline yang mengidentifikasi Anda sebagai penulis (misalnya, "Oleh Ali Sutan Betawi" atau "Penulis: Sutan Betawi").
  3. Kunjungi halaman Authorship dan submit (kirim) alamat email Anda ke Google+. Tidak peduli berapa banyak artikel atau posting yang telah dipublikasikan di domain ini, Anda hanya perlu lakukan proses ini sekali saja. Email Anda pun akan muncul dalam “Contributor di bagian profil Google+. Jika ingin menyimpan email pribadi, Ubahlah visibilitas link Anda.
  4. Untuk melihat seperti apa data penulis, Google dapat mengekstrak dari halaman Anda. Gunakan structured data testing tool.
Opsi 2  :  Set up Kepengarangan dengan menghubungkan content blog ke profil Google+ Anda.
  1. Buatlah sebuah link ke profil Google+ dari halaman website Anda, seperti ini :

    • <a href="[profile_url]?rel=author">Google</a>

    Ganti [profile_url] dengan URL profil Google+ Anda, sehingga misalnya menjadi seperti
    contoh di bawah ini :


    PERINGATAN!
    Link Anda harus berisi parameter ?rel=author. Jika parameter ini hilang, Google tidak akan dapat menghubungkan content blog Anda dengan profil Google+ Anda.
     
  2. Tambahkan kembali link timbal-balik dari profil Google+ ke blog yang baru saja Anda perbarui.

    1. Lakukan Edit pada Contributor To section.
    2. Dalam dialog yang muncul, klik saja Add custom link, kemudian masukkan  URL website.
    3. Jika Anda menginginkan, klik saja list drop-down untuk menentukan siapa saja yang dapat melihat link terebut.
    4. Klik Save untuk menyimpan.

Untuk melihat seperti apa data penulis (author), maka Google dapat mengekstrak halaman Anda, dengan menggunakan layanan structured data testing tool.

Sebaliknya jika Anda tidak menginginkan informasi kepenulisan (kepengarangan) Anda muncul di hasil pencarian (SERP), lakukan edit profil Google Plus Anda (gunakan http://plus.google.com/me/about/edit), dan pastikan dalam profile Google+ ditemukan opsi Help others discover my profile in search results dalam keadaan tidak dicentang (unchecked).

Google tidak menjamin akan ditampilkan informasi penulis dalam Google Web Search atau hasil Google News. Tapi tidak ada salahnya Anda mnecoba.

Selamat mencoba!

[Source]


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

URL structure : Hyphens or underscores URLs revisited



Trik SEO : Pilih Underscore (_) atau Hyphen (-)

Hampir semua ahli SEO merekomendasikan penggunaan tanda hubung (Hyphens-atau-dashes) dalam URL atau in-pages-URL daripada penggunaan garis bawah (underscores). Ann Smarty over at Search-Engine-Journal mengatakan bahwa kerugian penggunaan garis bawah (_) adalah :
  • Traditionally it isn’t seen by search engines as a word separator (this is slowly changing now)
Pada review situs oleh www.woorank.com untuk blog ini, WOORANK memberi advis :
  • We have detected underscores (these_are_underscores) in this URL and/or in your in-page URLs. You should rather use hyphens (these-are-hyphens) to optimize your SEO. While Google™ treats hyphens as word separators, it does not treat underscores as word separators.
Website Review for website download blog

Prinsipnya adalah seperti yang dianjurkan oleh Matt Cutts (juru bicara Google) berikut ini :
Saran ini rasional. MENGAPA?  Struktur URL website (blog) harus sesederhana mungkin. Pertimbangkan mengatur konten Anda sehingga URL dibangun secara logis dan dengan cara paling dapat dimengerti oleh manusia (bila memungkinkan, PILIH kata-kata yang mudah dibaca daripada nomor ID yang panjang).

Misalnya Anda mencari informasi penerbangan. Anda temukan URL ini http://en.wikipedia.org/wiki/Aviation akan lebih membantu memutuskan apakah Anda akan mengklik link tersebut. Sebaliknya URL seperti ini
http://www.example.com/index.php?id_sezione=360&sid=3a5ebc944f41daa6f849f730f1, tidaklah menarik untuk di-klik karena Anda tidak tahu informasi spesifik apa yang ada di dalamnya.

Pertimbangkan menggunakan tanda baca (punctuation) berupa hyphens atau dashes (-) pada nama URL.

Nama URL http://www.example.com/green-dress.html jauh lebih berguna bagi kita daripada URL ini http://www.example.com/greendress.html. Kami sarankan menggunakan tanda hubung (-) bukan garis bawah (_) untuk nama URL.

Nama URL yang terlalu rumit, terutama yang mengandung beberapa parameter, dapat menyebabkan masalah pada CRAWLER (robot) mesin pencari, dapat menyebabkan URL mengarah ke konten yang identik atau serupa di situs Anda. Dan ini sangat tidak disukai oleh mesin pencari Google, karena akan mengakibatkan Googlebot memakan bandwidth lebih besar dari yang diperlukan, atau mungkin tidak dapat mengindeks semua konten di situs Anda.

Jika Anda punya link-link yang digaris-bawahi, maka mereka sering disalahartikan. Misalnya, sebuah blog berisi link yang sengaja diberi underscore dan diposting di suatu forum. Link tersebut kemungkinan besar akan digarisbawahi karena disesuaikan dengan default styling CSS. Sekarang ketika seseorang melihat link tersebut, mereka tidak mampu membedakan keduanya. Karena underscore yang sengaja dibuat telah berbaur dengan styling underscore sebagai akibat default styling CSS pada link.

Perhatikan link : http://www.example.com/index.php?id_sezione=360&sid=3a5ebc944f41daa6f849f730f1, (yang sengaja ditambahi garisbawah (_) dan sangat rancu sebagai link setelah diposting di suatu forum).
Lalu apa penyebab masalah yang timbul akibat adanya Underscore (_)?

Berikut ini jawaban yang saya kutip dari referensi Google Webmaster Tools :   


Common causes of Underscores Problem

Unnecessarily high numbers of URLs can be caused by a number of issues. These include :

  • Additive filtering of a set of items Many sites provide different views of the same set of items or search results, often allowing the user to filter this set using defined criteria (for example: show me hotels on the beach). When filters can be combined in a additive manner (for example: hotels on the beach and with a fitness center), the number of URLs (views of data) in the sites explodes. Creating a large number of slightly different lists of hotels is redundant, because Googlebot needs to see only a small number of lists from which it can reach the page for each hotel. For example:
    • Hotel properties at "value rates": http://www.example.com/hotel-search-results.jsp?Ne=292&N=461
    • Hotel properties at "value rates" on the beach: http://www.example.com/hotel-search-results.jsp?Ne=292&N=461+4294967240
    • Hotel properties at "value rates" on the beach and with a fitness center: http://www.example.com/hotel-search-results.jsp?Ne=292&N=461+4294967240+4294967270
  • Dynamic generation of documents. This can result in small changes because of counters, timestamps, or advertisements.
  • Problematic parameters in the URL. Session IDs, for example, can create massive amounts of duplication and a greater number of URLs.
  • Sorting parameters. Some large shopping sites provide multiple ways to sort the same items, resulting in a much greater number of URLs. For example: http://www.example.com/results?search_type=search_videos&search_query=tpb&search_sort=relevance &search_category=25
  • Irrelevant parameters in the URL, such as referral parameters. For example: http://www.example.com/search/noheaders?click=6EE2BF1AF6A3D705D5561B7C3564D9C2&clickPage= OPD+Product+Page&cat=79
    http://www.example.com/discuss/showthread.php?referrerid=249406&threadid=535913
    http://www.example.com/products/products.asp?N=200063&Ne=500955&ref=foo%2Cbar&Cn=Accessories.
  • Calendar issues. A dynamically generated calendar might generate links to future and previous dates with no restrictions on start of end dates. For example: http://www.example.com/calendar.php?d=13&m=8&y=2011
    http://www.example.com/calendar/cgi?2008&month=jan
  • Broken relative links. Broken relative links can often cause infinite spaces. Frequently, this problem arises because of repeated path elements. For example: http://www.example.com/index.shtml/discuss/category/school/061121/html/interview/ category/health/070223/html/category/business/070302/html/category/community/070413/html/FAQ.htm

Steps to resolve this problem

To avoid potential problems with URL structure, we recommend the following:
  • Consider using a robots.txt file to block Googlebot's access to problematic URLs. Typically, you should consider blocking dynamic URLs, such as URLs that generate search results, or URLs that can create infinite spaces, such as calendars. Using regular expressions in your robots.txt file can allow you to easily block large numbers of URLs.
  • Wherever possible, avoid the use of session IDs in URLs. Consider using cookies instead. Check our Webmaster Guidelines for additional information.
  • Whenever possible, shorten URLs by trimming unnecessary parameters.
  • If your site has an infinite calendar, add a nofollow attribute to links to dynamically created future calendar pages.
  • Check your site for broken relative links.

[Source]

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

SEO website blog: convert inline CSS style to external style



Deklarasi CSS     menentukan format, tata-letak dan tampilan elemen halaman web. Anda dapat menyertakan deklarasi CSS di beberapa lokasi dalam file dokumen HTML, termasuk metode inline, internal, inner page dan opsional dalam file eksternal. Aturan setting CSS Inline Style ditunjukkan sebagai bagian <head> menggunakan atribut "style." Anda boleh saja menyertakan Internal style sheet di bagian "style" section di daerah <head>.

Anda juga dapat membuat link ke file style sheet eksternal di daerah <head> untuk mengubah Inline style sheet ke external style sheet.

Internal Style Sheet dan External Style Sheet, pilih mana?


Jika Anda setting CSS style untuk setiap alinea website, bisa dilakukan cukup satu kali dengan, misalnya, 5 baris code CSS Inline Style pada dokumen HTML website. Konsekuensinya akan menambahkan style ini ke setiap alinea. BAYANGKAN! – Jika ada 5 baris CSS, maka 5 baris ini akan terduplikasi untuk setiap alinea website blog. Akibatnya pemakaian bandwidth akan tiba-tiba membengkak.

Penulisan Inline Style juga sangat tidak baik untuk SEO karena menjadikan ukuran dokumen menjadi besar melewati batas toleransi standar ukuran dokumen (125KB).
 
Seperti contoh kasus di bawah ini.

Hasil Analisa SEO website design menggunakan BING Webmaster tools sebagai berikut :

Evaluated size of HTML is estimated to be over 125 KB and risks not being fully cached.

Recommended Action:
Ensure that the page source does not contain large amounts of CSS or code at the top of the page. Consider moving code and styles into separate files.

SEO Explanation:
Search engines may not fully acquire the content on a page if the page is contains a lot of code. Extraneous code can push the content down in the page source making it harder for a search engine crawler to get to. A soft limit of 125 KB is used for guidance to ensure all content & links are available in the page source to be cached by the crawler. This basically means if the page size is too big, a search engine may not be able to get all of the content or may end up not fully caching it.

Instruksi

  • Buat file eksternal CSS. Buat file baru dalam teks editor (seperti Notepad) dan simpan dengan ekstensi ".css." - Misalnya, "mypagestyle.css" atau nama yang Anda inginkan. Tambahkan link ke style sheet Anda di bagian <head> halaman HTML.

    Buka dokumen HTML dan cari tag penutup "</ head>". Tambahkan berikut ini sebelum tag penutup :

    <link rel="stylesheet" type="text/css" href="mypagestyle.css" />
  • Ubah nilai atribut "href" jika Anda menyimpan file Anda dengan nama yang berbeda. Kode ini mengasumsikan file CSS disimpan di lokasi yang sama seperti halaman HTML.
  • Cari deklarasi CSS yang ingin Anda pindahkan ke style sheet eksternal. Jika deklarasi style bersifat inline, mereka akan tampak seperti dalam “opening tag” elemen seperti berikut ini :
    <div style="color:#0000ff; background-color:#000;">Here is some text in an element</div>
    Ini adalah contoh sederhana di mana ditunjukkan teks berwarna biru (#0000ff) dan latar belakang warna hitam pekat. Sorot teks yang terdaftar diantara tanda kutip (warna teks merah) sebagai atribut "style" copy dan paste ke file CSS Anda. Hapus atribut style dari seluruh elemen HTML ketika Anda “style” tersebut telah disalin ke file style sheet Anda.
  • Tambahkan atribut class dan ID elemen HTML Anda untuk mengidentifikasi mereka dalam file CSS. Ubah saja opening "div" tag, kali ini tercakup di dalamnya atribut ID :
    <div id="content">Here is some text in an element</div>
    Jika elemen sudah ada atribut ID, Anda dapat menggunakannya. Atau, Anda dapat menggunakan atribut class seperti berikut ini:
    <div class="content">Here is some text in an element</div>
  • Ubah kode CSS untuk merefleksikan atribut ID atau atribut class yang Anda tambahkan. Di sekitar deklarasi CSS yang Anda copy ke file CSS, tempatkan sebuah blok yang mengidentifikasi atau ID yang Anda pilih.

    Untuk atribut ID, gunakan sintaks berikut :
#content
                                                                  { color:#FF0000; background-color:#000000; }
                   Dan jika Anda menggunakan atribut class, gunakan sintaks berikut ini :
                                       .content   atau     (dot)content
                                                                     { color:#FF0000; background-color:#000000; }
  • Copy kode CSS dari internal style sheet ke file eksternal. Jika Anda punya kode dalam “internal CSS
    section” di area <head> halaman dokumen HTML, Anda dapat transfer kode tersebut ke file CSS.

          Kode tersebut biasanya ditunjukkan sebagai berikut:
                              <style type="text/css">
                             div {font-weight:bold;}
    </style>
  • Copy kode diantara tag style seperti terlihat diatas, dan paste ke file CSS. Hapus semua area style  dari laman HTML setelah berhasil disalin. Simpan file dan buka halaman di browser untuk menguji.

    Tip dan Peringatan

      • Penyimpanan deklarasi CSS dalam file terpisah memungkinkan Anda menerapkan style pada elemen ganda (multiple elements) dalam website secara serentak.
      • Penggunaan deklarasi Inline Style sheet kurang bermanfaat dan tidak baik untuk SEO. Lebih baik menggunakan file external style, maka cara terbaik adalah hindari penggunaan Inline Style Sheet.



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Search Engine Optimization by File sitemap.xml


Apa itu Sitemap?
S itemap adalah file khusus berformat .xml berisi list SEMUA URL webpage suatu website atau blog. Anda perlu membuat file sitemap yang khusus disiapkan untuk web robot pada berbagai mesin pencari – seperti Googlebot, Bingbots dan robot lainnya. File ini berbeda dengan file web lain yang hanya digunakan untuk mendukung fungsionalitas blog atau penyajian tampilan website.

Sitemap juga berfungsi memberikan informasi ke search engine mengenai seluruh webpage (halaman web). Boleh jadi search engine “lalai" mengindeks beberapa halaman web karena tidak ada link yang diikuti. Sitemap ini diibaratkan seperti daftar isi sebuah buku. Namun tidak sepenuhnya demikian, karena:
  • Sitemap adalah peta situs yang digunakan sebagai sumber informasi bagi search engine dan tidak perlu dilihat atau dibaca oleh manusia.

File site.xml

Contoh file sitemap.xml jika dibuka akan menampilkan webpage di layar dengan URL seperti dibawah ini :

  • http://website-download.blogspot.com/sitemap.xml

    Note : ganti letter “website-download” - dengan nama blog blogger Anda.
Dan akan ditampilkan susunan tag sitemap sesuai dengan format skema yang mengacu pada XMLNS sitemap.org.seperti gambar di bawah ini.
tampilan isi file sitemap
Jika Selama ini, kita hanya dapat membuat sitemap yang berasal dari feeds, dimodifikasi sedemikian rupa agar dapat ditampilkan seluruh list content webpage dan dapat dibaca oleh robot crawler -Googlebots. Modifikasi biasanya dengan menambahkan query/parameter seperti alt (json) dan callback (loadtoc). Format sitemap hasil modifikasi tersebut kemudian didaftarkan di Google Webmaster Tools.

Pertengahan pertama tahun 2012 Blogger menambah fitur baru untuk membantu user  platform blogspot dalam meningkatkan optimasi SEO Friendly. Beberapa di antaranya custom robots.txt, custom meta description, custom page not tound (404 page), custom meta robots tag dan Blogger custom redirects. Dan fitur terbaru Blogger yang kita bahas saat ini, yaitu XML Sitemap.

Dengan XML Sitemap dari Blogger Anda bisa menambahkan satu halaman baru yang sangat bermanfaat bagi SEO. Sitemap XML blogger ini bukan "sitemap biasa." Mengapa?

Setelah di-check format dan kapabilitasnya, ternyata skema yang digunakan berdasarkan skema (xmlns) yang disusun oleh sitemaps.org. Tipe skema ini sangat disarankan search engine besar (e.g Google, Bing etc.) karena mudah dirayapi (crawl), mengandung informasi lengkap (tanggal/waktu update, prioritas pengindeksan, lokasi) dan tidak mengandung queri.

Sitemap XML blogger juga bersifat plain, tidak pakai styling (CSS), karena hanya dibuat untuk "konsumsi" mesin pencari. Justru ini sangat bagus, karena memang tidak perlu ada styling agar bisa langsung dibaca susunanya oleh search engine tanpa terhalang dulu oleh styling yang "mengganggu."

Sekarang saatnya kita memanfaatkan fitur sitemap (yang sesungguhnya) terbaru www.blogger.com untuk mengoptimalkan SEO. Bagi user plugin pembuat Sitemap XML otomatis pada blog WoprdPress, maka matikan terlebih dahulu fitur styling agar sitemap yang ditampilkan bersifat plain.

Penggunaan file sitemap.xml untuk SEO

File sitemap.xml langsung disimpan di dalam root directory, sama seperti robots.txt. Untuk mengakses sitemap cukup gunakan url blog ditambah dengan nama dan format file sitemap : sitemap.xml. Contoh seperti ini :
  • http://website-download.blogspot.com/sitemap.xml

    Note : ganti letter “website-download” - dengan nama blog blogger Anda.
Untuk memanfaatkan file sitemap.xml dalam SEO, langsung tambahkan saja URL itu (e.g. http://website-download.blogspot.com/sitemap.xml) ke Google Webmaster Tool atau Bing Webmaster Tool.

Untuk Bing Webmaster Tools pergi ke menu : Configure My Site >> Sitemaps >> Kemudian pada kotak isian di bawah teks “Submit a Sitemap” masukkan url blog ditambah dengan nama dan format file sitemap : sitemap.xml dan Klik tombol SUBMIT seperti gambar di bawah ini :
submit blog format sitemap di Bing webmaster tools
Lakukan hal yang sama pada Google Webmaster Tools dengan prosedur yang tentu saja agak berbeda. Prinsipnya lakukan submit url blog ditambah dengan nama dan format file sitemap : sitemap.xml pada kedua Webmaster Tools diatas.
Have a nice blogging!

Tambahan

Untuk submit URL blog Anda format sitemap.xml pada Google Webmaster saya ambilkan contoh seperti dibawah ini :
submit blog format sitemap di Google webmaster tools

[source]


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

How to make internal link in every inner page of website?


Link Internal         sangat mendukung Optimasi Search Engine (Search Engine Optimization) blog / website, memudahkan search engine mengindex situs dan tentu akan menaikkan posisi postingan. Link Internal juga merupakan link di halaman website yang menuju ke halaman website itu sendiri, (baik menuju ke Homepage maupun ke Inner Page (laman website selain Homepage).

Link Internal website

Webmaster sering meninggalkan banyak link balik ke Homepage, tapi lebih masuk akal mengkaitkan link ke Inner Pages khusus tentang topik diskusi tersebut untuk menurunkan bouncing rate

Tujuan Link Internal adalah :
  • untuk memudahkan navigasi pengunjung menjelajahi halaman-halaman website.
  • untuk mempersingkat alur kerja dan waktu dalam pencari suatu bagian tertentu dari halaman website atau untuk skip (melompatinya).
    Misal, Anda sudah memahami bab 1, maka bisa langsung ke bab 2 dan seterusnya.

Jika ingin memanjakan reader, cobalah Anda meletakkan link internal tepat dibawah setiap laman artikel atau Inner Pages (halaman website selain Homepage). Seperti contoh teks dibawah ini :

internal link muncul setiap post artikel

Bagaimana Cara Membuat Link Internal?

Salah satu cara membuat link internal di blog adalah dengan menambahkan snippet (potongan) kode yang akan menciptakan link tepat dibawah setiap halaman postingan artikel (webpage). Fungsinya hampir sama dengan fungsi tags pada hosting wordpress yang akan muncul tepat di bagian bawah pada setiap posting dan sesuai dengan title artikel masing-masing.

Dengan internal link ini akan membantu website atau blog Anda untuk mendongkrak (enhanced) posisi artikel dan membantu Google lebih mudah mengindeks artikel postingan Anda.

Jika berminat, ikuti saja langkah kerja dibawah ini :
  1. Login ke dashboard Blogger menggunakan account Gmail Anda.
  2. Pergi ke menu Rancangan, lalu edit HTML.
  3. Centang Expand Template Widget.
  4. Cari snippet kode ini :
    <b:if cond='data:blog.pageType == &quot;item&quot;'><data:post.body/> 
    atau yang semacam itu.

    Lalu letakkan kode di bawah ini TEPAT di bawah snippet kode diatas :

    THANKS! Anda telah membaca artikel : <a expr:href='data:post.link' expr:title='data:post.title'><data:post.title/></a>

    Sehingga akan tampak seperti dibawah ini :

    <b:if cond='data:blog.pageType == &quot;item&quot;'><data:post.body/>
    THANKS! Anda telah membaca artikel : <a expr:href='data:post.link' expr:title='data:post.title'><data:post.title/></a>
    </b:if>

  5. SAVE
Anda dapat melakukan improvisasi teks "THANKS! Anda telah membaca artikel : " sesuai dengan kebutuhan dan Taste Anda.

Sebenarnya ada cara lain membuat link internal yang disematkan pada setiap posting artikel, namun harus dilakukan secara manual, yaitu Anda hanya perlu mengaitkan artikel yang satu dengan artikel lain, dan anchor text pun tentu harus relevan. Sementara cara diatas akan secara otomatis tercipta link dibawah setiap posting artikel.

Selamat mencoba

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Pengganti missing title tag untuk blog dan website


Search Engine Result Pages & missing title tag

Jika Anda perhatikan Search Engine Result Pages saat memasukkan query ke boks pencarian search engine, Anda akan menemukan banyak website atau blog dengan tag title hilang. Seperti apakah contoh kasus tag judul hilang, silahkan klik intitle:”Untitled Document” (lihat gambar).

untitle document title tag hilang

Mengapa hasil pencarian ditampilkan seperti gambar diatas?

Jawabannya karena Google mencari petunjuk dari thema utama halaman-halaman lain dalam dokumen kemudian memasukkannya ke hasil pencarian bukan judul – secara teknis kita menyebutnya missing title tag.

Tag judul hilang dapat Anda lihat seperti gambar diatas. Jadi,

Elemen mana yang dapat digunakan sebagai pengganti title yang hilang tersebut?

Ikuti penyelidikan yang dilakukan orang ini :

Dan Petrovic is a well-known Australian SEO and a managing director of Dejan SEO. He has published numerous research articles in the field of search engine optimisation and online marketing. Dan's work is highly regarded by the world-wide SEO community and featured on some of the most reputable websites in the industry. Questions? Here's Dan's contact email.

Update: We’ve renamed the title of this very article to “Untitled Document” and the following is Google’s re-write based on our H1 and brand name:
missing title tag

Ringkasan hasil Penelitian Dan Petrovic

Elemen apa saja yang diambil oleh Google untuk menggantikan tag judul yang kurang atau hilang?
1. Nama Domain
2. Page URL
3. Kombinasi Domain + URL
4. H tag (H1, H2, …, H6)
5. Plain Text
6. Elemen-elemen parent page (kasus iFrame)
7. Pemotongan terhadap element-elemen variabel.

Detail Hasil Penelitian Dan Petrovic

Case 1: http://www.sarahaking.com/
Title yang diberikan : Sarah A. King
Kesimpulan : Judul yang diberikan diatas mirip perintah ini <font color=”#006699″>SARAH A. KING</font>
Padahal seharusnya Nama Domain yang digunakan.
Note : Domain name could have been used but it doesn’t contain punctuation visible in the rendered title.

Case 2: http://www.wesleyburt.com/drawingsamples.html
Title yang diberikan  : Drawing Samples – Wesley Burt
Kesimpulan : {URL_filename} – {Domain Name}
Note: Potentially also home page TITLE.

Case 3: http://www.pinholephotography.org/Solargraph%20instructions.htm
Title yang diberikan : Solargraphs – Pinhole photography
Kesimpulan : {URL_filename} – {Domain Name}
Note: Identical inference to the one above.

Case 4: http://stepheneastwood.com/tutorials/lensdistortion/strippage.htm
Title yang diberikan : Stephen Eastwood
Kesimpulan : {Domain Name}
Note: /1/2/3/ levels of directories may be the cause for the drop of this element in the title substitute.

Case 5: http://www.howardtangye.com/HT-90.html
Title yang diberikan : Untitled Document – Howard Tangye
Kesimpulan : Untitled Document + {Domain Name}
Note : How interesting!
Google decides to keep the Untitled Document part and use only domain but in addition rather than completely replacing it? Do they think the piece is actually called “Untitled”? Perhaps not but a semantically challenging HT-90 may have something to do with them giving up on figuring out what it may be.

Case 6: http://www.benkler.org/CoasesPenguin.html
Title yang diberikan : Coase’s Penguin, or Linux and the Nature of – Yochai Benkler
Kesimpulan : H3 – H4

Case 7: http://www.scientificamerican.com/media/8-Wonders/01-Intro.html
Title yang diberikan : 8 Wonders of the – Scientific American
Kesimpulan : Parent Page Fragment (iframe) – Domain

Note :
This is a strange case in which Google gets it wrong and truncates the title. What’s interesting is that Google follows the parent page in which this URL is embedded as an iFrame and gets its information from there. My guess on truncation is because this goes into several sections each slightly changing (.e.g Saturn Rings).

Case 8: http://www.tonyhawk.com/thth/
Title yang diberikan : (#THTH) Rules! – Tony Hawk
Kesimpulan : H2 Fragment - Domain
Note:
This is a case where truncation is useful and Google removes general site title and leaves only the bit of substance (e.g. Tony Hawk’s Twitter Hunt(#THTH) Rules!)

Temukan topik-topik menarik lainnya?   Let us know on Google+
UNTITLED missing title tag in SERPs
Pertanyaan :
My site's URL (web address) is: http://www.andes-antislip(dot)com
I use Webmaster tools -> Diagnostics -> HTML suggestions to analyze my web sites.
The result is missing title tags as below
Pages with missing title tags are :
http://www.andes-antislip(dot)com/system
http://www.andes-antislip(dot)com/system/app/pages/gadgets

How can I solve this issue?

Jawaban terbaik :
These don't appear to be real pages which is why they don't have a title.
I'd advise blocking them via robots.txt so Google doesn't index them anymore.



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

SEO Series : 12 Most Common SEO Errors


SEO Friendly penting bagi website / blog untuk meraih PageRank tinggi, namun sering gagal dalam penerapan SEO. Kenali kesalahan paling sering dilakukan dalam praktek SEO

Pernahkah Anda lakukan pekerjaan SEO dan mendapati perasaan tenggelam, bahwa ada hal yang salah? Atau Anda telah melakukan banyak teknik SEO tetapi statistik SEO tidak berubah, sangat sedikit kemajuan yang diperoleh, atau bahkan statistik SEO turun. Anda sangat kecewa tetapi Anda tidak ingin berhenti. Jangan khawatir! Anda tidak sendirian. Berikut ini 12 kesalahan paling sering dilakukan dalam SEO.

Kesalahan SEO paling sering terjadi

Mark Nunney memberitahu kita 12 kesalahan paling sering ditemukan dalam praktek SEO.

1. Missing the big picture

Most SEO advice is given for a single page, word or technique. But if a site is to be responsible for a profitable small business then in most situations it will need 100s of pages targeting 100s of 1000s of keywords using a wide range of techniques. All of these pages, keywords and techniques need to work together so you need a plan to coordinate that, including :

-  Keyword research looking for potential keywords with Wordtracker Keywords Tool & existing traffic
   with Wordtacker Strategizer.
-  Strategy (your prioritized groups of target keywords)
-  Site structure (matching your target keywords) and navigation to distribute link power around site
Onpage SEO
-  Link building with Wordtracker's new Link Builder tool and online PR.

To work at any scale beyond a micro-niche business, you must change your perspective from single (or exact match) keywords to keyword niches groups of keywords sharing the same seed ... ... so right now I'm helping a site selling slippers and I might focus a lot of SEO and link building on the single keyword slippers but I'm really interested in tens of 1000s of keywords containing slippers, including leather slippers, men's slippers, ladies slippers etc.

Wordtracker Strategizer is designed to work with this shift in perspective from single keywords to keyword niches.

2. Not having a keyword or SEO strategy

What are you trying to achieve? Most importantly your SEO strategy should serve the company, marketing and brand strategies. A keyword strategy is a prioritized list of the company's target markets' niches, as defined by the keywords used in those niches - the words and phrases used in search engines.

3. Putting too much trust in an SEO company

You need to get whoever you have approached to prove what they've done, even when you have a personal reference for that company. You should take a step back and ask yourself, "what is being delivered?" Make sure you are getting your money's worth.

Often they (businesses) will see a company with a nice website and they may be inclined to trust them because of that. Here are a few simple questions to ask any agency you might be talking to:

Often they (businesses) will see a company with a nice website and they may be inclined to trust them because of that. Here are a few simple questions to ask any agency you might be talking to:

Do you always give complete ownership of site analytics accounts to your clients? If not, why not? (The answer is they want to 'lock you in'.)

How do you build links other than paid, directories, press releases, article sites and using your own websites?

Can you list all the link building techniques you have planned for me, give the weighting you'll give to each and why?

Give examples of how your strategy and tactics might change with circumstances. If their given link building techniques include the likes of comment spamming and buying links ask: I understand they can work now, but what happens when Google stops them working?

(Following up on the question above) Remember the Florida update. If the person you're speaking to doesn't remember 'Florida', ask to speak to an SEO who does.

4. Having company structure  or systems that are unable to accommodate change

Change is always difficult. But combine it with something completely new and you've got a problem. The new thing is SEO and online marketing - neither is particularly well understood or even trusted, and in some cases companies have never heard of it.

Change is never going to happen unless those with authority and responsibility absolutely insist it does. This slows down many large companies and allows the small, who do embrace SEO, to do well. Here's a nice example - do a search for hotels in London, Paris or New York. You would think you would see all the big names at the top, but you'll see plenty of companies you've never heard of.


SiteJazzer Gives Immense Value to eCommerce Websites

“SiteJazzer helps me create an aesthetically appealing storefront on the homepage. It may cost a couple of hundred dollars to get a freelance web designer to come up with a similar piece of work.” Says Patrick Tan, President of EVALUSHOP INC.

SiteJazzer makes it easy for businesses and agencies to create and show off their web content in style. With SiteJazzer, display your customer testimonials and quotes as animated cards, create great-looking banners and leader boards and do much more!

See how an eCommerce website with an interactive Jazzer stands out by making the shoppers 'interact' on the site and giving them a great shopping experience! Click to download the case-study


5. Not coordinating SEO with your editorial, sales and marketing departments

New content without SEO to maximize the number of target visitors seeing that content is a waste.
SEO without marketing to convert those visitors is a waste.
Your content, SEO and marketing should work together as part of a process.

6. Not monitoring response or acting on results

You have to monitor response eg, the numbers buying your product or signing up to your newsletter.

You may find that the market niche you hoped would work ends up being lame. If so, move on.

Monitor traffic, rankings and response for relevant searches. If you are getting good or bad results you need to act appropriately. That might be moving on to the next target niche, or investing more resources into the same ones.

7. Poor content management systems

It's a cliche to say you need the right tools to do the job. One of SEO and online marketing's tools is a content management system (CMS) that gives you complete control over most of the content, on most of the pages, including site navigation, menus and all marketing. Not having that is like entering a car race on a scooter.

8. Letting developers control website content

Partly as a result of companies having no existing knowledge and systems to accommodate online marketing and SEO, those who build the website have by default often become in charge of its content.  But letting developers take control of online content is like letting the mechanic drive the racing car. Or buying a car from a Ford garage and letting the mechanics decide where you can drive.

Take control of your website.
The developer's job is to deliver the functions you want and keep the site working. What goes on the site and where and when is the responsibility of editorial and marketing, including SEO.

9. Not doing SEO now

Here's a simple point; every day you wait to start SEO means it will be more expensive to get the same results when you do start. If you can get to the top of Google for a collection of keywords this will give you momentum and help you stay at the top, and it becomes cheaper.

Serious search engine success allows for serious business success - put these things together and you've basically got a gold rush. If you don't do the work now it's going to cost you a fortune to do it in the future. There is a simple reason for this and it's inbound links.

10. Neglecting the importance of site structure and navigation

Most reasonable sites for reasonably sized businesses are going to need hundreds (sometimes thousands) of pages. If you have hundreds of pages you need an optimized site structure and an accompanying site navigation. Even on a small site it's possible to get this wrong and waste all work.

You might have wonderfully optimized pages and links but if you don't have your navigation right, or your structure isn't right then your success will be limited.

What should you do? It's hard to give a quick answer, but you should organize your site content into categories of related content. Let's say you had a site selling chocolate - you would have all your Belgian truffles in one place and chocolate cake recipes somewhere else, almost working as different sites with their own home page (category home pages.)

On larger sites, related categories can be grouped together into channels.

Make sure your home page links directly to your site's most important category pages. See Are your Superman Pages trapped in a basement full of kryptonite?

11. Neglecting your home page

Your home page is by far your most powerful page because most of your site's inbound links will come to there. Use that power with copy to both target your toughest keyword niches and help other niches with links to their category home pages.

You can test what works, trying keywords of varying degrees of difficulty and ambition.

12. Over-relying on your home page

This is just as problematic. There are only so many different keywords you can effectively target with one page. When success is achieved for a keyword niche with your home page - move that success to other pages using internal and external links.

About the Author  :  Wordtracker http://www.wordtracker.com


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

How do websites build links to Inner-Pages?



Building links to inner-pages prinsipnya sama dengan praktek building links to a homepage.
Pembedanya, Link tersebut mengarah kemana? Apakah ke Inner-Page atau Homepage

Untuk mengetahui pentingnya Building links to Inner-Pages, kunjungi:


Praktek “Build links to the Inner-Pages”

Gunakan setiap kesempatan mentautkan link Inner-Pages untuk mengarahkan pengunjung ke halaman relevan. Bagaimana praktek "Build links to the Inner-Pages"?

Strategi membangun link untuk Inner-Pages (Halaman-Dalam)

1. Blog commenting

Setiap ada kesempatan berkomentar di blog lain yang sesuai dengan niche (ceruk-pasar)  atau relevan dengan tema blog, tautkan link mengarah ke Halaman-Dalam. Jika belum, mulai sekarang membangun link untuk Inner-Pages dan membangun otoritas di komunitas niche blog Anda.

2. Forum Commenting

Sama seperti poin nomor 2, temukan forum-forum sesuai dengan  niche blog  dan buat profil dengan ditambahkan link yang menuju Homepage atau salah satu dari Inner-Page populer.

Anda juga dapat mentautkan link-link ke relevant inner-pages di area komentar forum agar member forum bisa terhubung langsung ke informasi terkait. Misalnya, Anda member forum Prestashop, berikan komentar dengan sematkan URL Inner-page blog relevan. Jika tema blog website design (include bicara tentang design toko online), kita bisa sisipkan URL homepage – seperti berikut

http://website-design.blogspot.com

3. Guest Posting

Membangun Inner-Pages di Posting Tamu adalah dengan meninggalkan link mengarah ke Inner-Page, yang disisipkan dalam posting tamu yang mereka buat untuk blog lain.

Jika Anda bicara topik tertentu di posting tamu, pertimbangkan untuk mengarahkan ke Inner-Page relevan blog untuk menawarkan informasi lanjutan. Ini membantu trafik pengunjung bertarget ke halaman tertentu dan juga membangun Link-Dalam berkualitas.

4. Social Bookmarking

Bookmark Inner-Page disertai deskripsi dan tag diperkaya dengan keyword. Cara ini menghasilkan “high quality links” dan sinyal sosial penting untuk Halaman-Dalam blog.

5. Google+

Anda dapat menulis seperti posting blog di Google+ karena memang tidak ada batasan jumlah karakter dalam posting di Google+. Blog ini dapat mengambil sudut-pandang mengarah ke topik relevan dengan salah satu Inner-Pages. Sertakan link yang menuju ke Inner-Page tertentu.

Posting Google+ ditampilkan di hasil pencarian (Search engine result pages / SERP), sehingga posting Google+ dapat menjadi cara membangun link secara langsung ke Inner-Page.
 
Contoh hasil pencarian tersebut ditampilkan di halaman pertama SERP seperti ini

Fitur Google+ Post di Search Results

6. Blog

Jika punya beberapa blog, Tautkan link ke Inner-Page relevan di seluruh tulisan untuk membangun link-internal berkualitas dan membantu membangun Inner-Page SEO.

7. Deep-Link Directories

Submit link Inner-Page blog (website’s inner-links) ke deep-link directories seperti

8. Article Syndication

Ketika submit artikel-artikel ke situs article syndication seperti Squidoo, HubPages, Ezinearticles, eHow, pastikan ditambahkan sebuah link ke Inner-Page relevan dengan topik artikel.

9. Facebook, Twitter dan LinkedIn

Di page Facebook, Twitter & LinkedIn, pastikan ditautkan link ke Inner-Page blog. Anda akan mendapatkan keuntungan dari lalulintas bersumber dari halaman jaringan sosial, meskipun link bersifat nofollow.

10. Pinterest, Flickr and Instagram

Publikasikan gambar ke situs image (Pinterest, Flickr, Instagram dan situs gambar lain).  Hubungkan situs gambar ke Inner-Page dimana gambar aslinya bisa ditemukan.

11. Email Signatures

Sertakan link Inner-Page dalam email signatures, khususnya email yang membicarakan layanan atau produk di blog.

12. Document Sharing

Banyak situs berbagi dokumen web  (Scribd, DocStoc, Slideshare) untuk berbagi PDF, whitepaper, brosur dan menu restoran. Situs ini memungkinkan mentautkan link, sehingga bisa menambahkan link relevan ke Inner-Page (relevant inner-page links).

13. Press Release

Jika berbagi press release, berita produk, info layanan atau konsep tidak terwakili di homepage, bisa ditambahkan link Inner-Page relevan di kotak resources untuk membangun link ke Halaman-Dalam.

SELESAI

Semoga strategi membangun link Inner-Pages diatas meningkatkan CTR (Click-through Rate), SEO dan conversion rates blog Anda.

KEMBALI KE  SEO Blog : Haruskah Membangun Inner-Page Links?


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Haruskah website membangun Inner-Page Links?


Link building mengarah ke Inner-Page membantu search engine mengindeks cepat dan memudahkan tamu temukan halaman relevan. Clickthrough Rate tinggi dan Bouncing Rate rendah memungkinkan webpage bergerak naik di search results dan menjadikan Inner-Page relevan dengan keyword query

Link Internal         merupakan tautan pada suatu halaman web (webpage) yang menuju ke salah satu halaman dari halaman-halaman website, baik menuju ke Homepage maupun ke Inner-Page (halaman website selain HOMEPAGE). Link internal sangat bagus untuk SEO blog, karena membantu robots Google (googlebots) menjelajahi content dan membantu visitor bernavigasi ketika mereka mencari informasi.

Untuk support SEO dan optimalkan peringkat pencarian di search engine, jumlah link mengarah ke Inner-Pages idealnya 3 kali lipat daripada jumlah link menuju HOMEPAGE. Menyematkan link internal dalam Inner-Pages akan memanjakan visitor dan membantu Googlebots mengindeks halaman website. Dalam kerja website design jangan lupa membuat link internal.

Link Internal dan Inner-Pages

Ketika menggeser halaman blog ke bawah (scroll-down), tentu tab-menu di bagian atas hilang? Fungsi link internal memudahkan navigasi kembali ke bagian atas dan menghemat waktu pencarian bagian tertentu atau melompatinya. (Misal, jika sudah memahami bab Satu, bisa melompati langsung ke bab Dua dan seterusnya).

ILUSTRASI

Ketika butuh tukang listrik, apakah Anda HANYA menyilahkan masuk dan membiarkannya mencari sendiri di bagian mana penyebab listrik mati? Atau Anda BIMBING dia menuju ke bagian-bagian yang perlu mendapat perhatian? Tentu dia memerlukan kerjasama Anda mengatasi masalah.

Demikian juga dengan pengunjung, mereka berharap dibimbing mencari informasi. Jadi sangat masuk akal menghubungkan visitor secara langsung ke Inner-Page relevan daripada selalu mengarahkannya ke HOMEPAGE.

Inner-page Link Building

Atau disebut juga Deep-Link Building.

  • Inner-Page secara harfiah berarti Halaman-Dalam.
  • Inner-page ialah halaman–halaman selain HOMEPAGE yang ada di suatu blog atau domain.

Jika tidak membangun lnner-Pages, artinya, kita hanya memberi sedikit peluang Googlebots menemukan dan mengindeks Halaman Dalam. Sama seperti inspeksi tukang listrik telah melewatkan beberapa bagian penting dari jaringan listrik karena Anda tidak mau membimbing.

Alasan melakukan Build Links to Inner-Pages

Authority

Otoritas Homepage semakin tinggi saat membangun banyak link. Otoritas tinggi sangat baik karena akan menentukan seberapa tinggi hasil pencarian ditampilkan untuk keyword yang Anda targetkan.

Membangun otoritas halaman untuk Homepage tidak otomatis menciptakan otoritas tinggi untuk website keseluruhan. Untuk membangun otoritas tinggi keseluruhan website, Anda HARUS meningkatkan otoritas halaman Inner-Pages.

Website akan mendapatkan otoritas halaman ketika Anda ekspose Inner-Page ke Googlebots dengan cara membangun link ke Inner-Page.

Diversity

Menyematkan link perlu diversifikasi sumber link.

Anda punya 1000 situs ditautkan ke Homepage TAPI tidak satu pun link ke Inner-Pages, Googlebots / robots Google akan mengkategorikan sebagai Un-natural link building, meskipun 1000 link itu sah.

Build Links tidak-natural ini SPAMM, apalagi diproses dalam waktu singkat. Cara buruk ini ditawarkan banyak perusahaan SEO. Dengan cost murah client membangun sejumlah besar link.

Saya pernah mendapat pinalty PageRank dan Alexa Rank turun drastis karena tergoda tawaran mereka. Faktanya legitimasi tidak berlangsung lama. Saya menerima 3 peringatan dari  Google karena peningkatan kunjungan tidak wajar pada tahun pertama usia blog ini.

SARAN

Membangun link tersebar ke Homepage dan Inner-Pages untuk diversifikasi link profile.

  • A diverse link profile is considered to be more natural than a unidirectional linking pattern (exclusively to the home page).

Relevancy

Relevansi menjadi faktor krusial ketika ingin tahu mengapa “Deep-Linking” itu penting.

ILUSTRASI

Blog mengangkat tema perbandingan mobile-phone dan dikaitkan dengan link homepage Anda pada thread forum mendiskusikan “iPhone-5 versus Samsung Galaxy-S3” Member yang ikuti link Anda lebih berharap menemukan content perbandingan iPhone-5 versus Samsung Galaxy-S3 daripada menemukan perbandingan mobile-phone versus database lebih luas

Webmaster dan blogger sering meninggalkan banyak link balik menuju ke Homepage, tapi akan lebih masuk akal jika mengkaitkan link ke Inner-Pages khusus sesuai topik diskusi thread forum diatas untuk menurunkan bouncing rate


Mengapa?

Link Inner-Page cenderung relevan, sehingga probabilitas tinggi mendapat kunjungan-ulang, dan otoritas halaman lebih tinggi untuk halaman tertentu.
  • Inner-Page links tend to be more relevant, thus you should have higher chances of attaining repeat- site-visitors, as well as a higher page authority for that particular page.

SEO dan CTR

Bila prioritas membangun link ke HOMEPAGE, website hanya akan dioptimalkan untuk 2 -3 keyword. Bila build links ke Inner-Page, Anda menargetkan lebih banyak keyword (blog dioptimalkan pencariannya untuk banyak keyword). Build link ke Inner-Page meningkatkan visibilitas blog dalam pencarian organik (natural).

Membangun link mengarah ke Inner-Pages membantu search engine mengindeks cepat Inner-Page dan memudahkan menuju halaman relevan.  Rasio Klik-Tayang / Clickthrough Rate (CTR)  tinggi dan Bouncing Rate rendah memungkinkan webpage bergerak naik di halaman search-results (SERPs) dan menjadikan Inner-Page relevan dengan keyword query.
  1. When CTR’s are high and bounce rates are low there are higher chances of your pages moving up in the SERPs.
  2. Building links to your inner-pages will also help search engines crawl and index your inner-pages efficiently, making it easy to return relevant pages in search results.

Dilanjutkan ke HOW DO YOU BUILD LINKS to INNER-PAGES?

Happy Blogging!

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

SEO : White Hat is preferable than Black


Metode dan teknik SEO yang sah, White Hat SEO, lebih mengutamakan bikin unique contents untuk mendapatkan unique traffic dan organic index dari beberapa search engine utama. Cara ini aman. Bebas dari resiko Banned

Tujuan penggunaan teknik SEO adalah mengoptimalkan indeks website atau web blog di search engine utama, dan untuk mendapatkan unique traffic ke website / blog. Teknik SEO ini sah, meski ada teknik SEO yang melanggar search-engine guidelines (eg. Google, Yahoo, Bing et cetera).

SEO Techniques terbagi 2 tipe

teknik black hat seo versus white hat seo

White Hat

  • Teknik-teknik SEO White Hat menawarkan hasil positif untuk jangka panjang dan sah, karena mengikuti search engine guidelines.
    Prinsip White Hat SEO sederhana saja :
    • Metode White Hat SEO terutama HANYA menciptakan unique content untuk user blog atau website, dan bukan untuk kepentingan search engine.
    Maksudnya pengunjung pergi ke website Anda karena mereka benar-benar menyukai content blog. Akan sangat fatal jika posting 100% Copy dan Paste saja dari content website lain.
  • White Hat akan meningkatkan  value dan mutu content lebih dipercaya (reliable). Marketing skills lebih reliable untuk mencapai top ranking. Gunakan White Hat techniques untuk mendapatkan ranking bagus di search engine.
  • White Hat SEO akan mendapatkan rewards karena mampu mendatangkan lebih banyak inbound link (link eksternal) berasal dari website lain, artinya content mereka mendapatkan pengakuan (otorisasi) sebagai sesuatu yang sangat berharga.
  • Teknik-teknik SEO White hat menjadikan website SEO Friendly.

Black Hat

  • Black hat SEO TIDAK akan menjadikan website SEO Friendly, artinya tidak akan diakui oleh search engine, dan pasti gagal meningkatkan peringkat (PageRank).
  • Berbeda dengan teknik SEO yang sah, teknik Black Hat SEO memberi keuntungan ke web blog atau website HANYA dalam jangka pendek, HINGGA website kena “banned”
  • Black Hat SEO digunakan oleh apa yang kita kenal sebagai SEO spamming. Metode ini memberi hasil instant, tetapi ketika search engine mendeteksi praktek kotor, maka website tersebut kena hukuman pasca mesin pencari mendeteksi pelanggaran terhadap search engine guidelines.
JANGAN menghabiskan waktu dan membayar ke situs penyedia strategi Black Hat SEO. lebih baik dan lebih aman bekerja dengan teknik White Hat dalam membangun web blog  dan membuat content unik. Kerja-keras memang tidak terhindarkan saat membangun website. Anda harus gigih, penuh kesabaran dan meluangkan banyak waktu.
Taktik White Hat SEO bebas dari kekhawatiran hukuman banned. Teknik ini juga bebas resiko kehilangan visitors, Mereka justru datang kembali  ke blog Anda karena terkesan dengan kualitas content dan bahkan menjadikan website Anda sebagai patron. Mereka rela memasang link Anda di situs mereka (tanpa Anda minta) dan share ke jaringan sosial media mereka di Facebook, Twitter, Linkedin, Pinterest, Stumbleupon, Delicious, Digg et cetera.
Memang benar, orang mengatakan bahwa teknik Black Hat dan teknik White Hat memberi hasil jangka pendek dan jangka panjang  Tetapi teknik Black Hat SEO akan menjadi masalah besar ketika performance website diukur dalam takaran ranking (pagerank), traffic, konversi atau profit.
Hindarkan teknik jalan pintas - Black Hat SEO.
Happy blogging!


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS