Powered by Blogger.
RSS

Ten falses in SEO for blog and website


SEO sangat penting diterapkan saat Anda peduli nasib Website (blog) terkait dengan mesin pencari – seberapa mudah website ditemukan di search engine? Apakah di posisi paling atas halaman hasil pencarian atau setidaknya di halaman pertama?

Pernahkah saat mengerjakan SEO,  Anda merasakan perasaan tenggelam - merasa ada banyak yang salah? Anda tidak sendirian. Memang banyak yang harus dilakukan secara konsisten dan terus-menerus terkait SEO.

SEO dimulai sebelum membuat website. Why? Anda harus tahu apa yang ingin ditampilkan, melakukan survei untuk menentukan tema –– jika terkait bisnis,; tema harus marketable, melakukan survei keyword unggulan 'Search Engine friendly' dengan memanfaatkan tools Google Adwords, Google Keyword dan banyak tools lain, merancang web (website design) termasuk rancangan content, layout, teknis penerapan strategi SEO dan penggunaan tools/software pendukung.

Kesalahan umum dalam optimasi halaman website

1. Bad Titles.
Judul buruk yaitu judul tidak sesuai dan tidak relevan. Title merupakan hal terpenting. INGAT! Spiders atau robot yang bertugas  crawling halaman Website atau blog pertama akan melihat title, baru kemudian men-scan artikel atau body untuk melihat kesesuaian title dengan body (isi).

2. Bad Content.
Kebanyakan CMS (Content Management Systems) punya URL dinamis. Masalahnya, saat Anda menulis Rumah Mungil yang Sehat dengan URL –– blogkita.info/rumah-mungil-yang-sehat/ –– dan berada di label sekilas info secara tidak langsung akan membuat link –– blogkita.info/rumah-mungil-yang-sehat/#comment (untuk komentar) –– dan –– blogkita.info/sekilas-info/rumah-mungil-yang-sehat/ (untuk label / kategori).

Artinya, dalam 1 artikel terdapat 3 buah link (itu baru untuk 1 kategori), belum lagi jika Anda punya 10 tag (blogkita.info/tag/rumah-mungil/ etc. Untuk pencegahan gunakan canonical link.

Yang sering terjadi, jika menggunakan platform WordPress, secara default blog akan memiliki RSS Feed. Jika Anda setting feed Anda untuk menampilkan full content, maka secara teori halaman home Anda dianggap punya content sama (duplicate content) Misalnya :


Solusinya :
Setting feed untuk tidak menampilkan seluruh tulisan. Itu baru masalah halaman feed.

3. Tidak punya atau sangat kurangnya Backlink relevan dan berkualitas.
Sering SEO diartikan sangat dangkal yaitu “berburu backlink” dan penerapannya dengan menyebarkan komentar SPAM. Tidak ada yang salah jika yang diburu backlink relevan –– memang sudah seharusnya.

Masalah terjadi ketika keburu nafsu. Misalnya baru sebulan atau 2 bulan usia blog langsung berburu backlink (misal dengan mengandalkan daftar blog dofollow berdomain *.edu). Akibatnya fatal –– blog masuk sandbox atau  domainnya dibanned Google search engine.

Saat memburu backlink –– INGAT! –– Satu link relevan di webpage lebih baik daripada 100 link tidak relevan di halaman website.

4. Incoming link anchor text.
Istilah singkatnya Anchor Text. Jika ingin mengoptimasi, gunakan anchor yang sesuai. Tapi, dalam website perusahaan, banyak yang menggunakan klik di sini sebagai anchor text.

5. Bad Internal Page Links.
Masalah ini disebabkan “malas”. Seharusnya, saat membuat artikel C dibuatkan juga link ke artikel A dan B. Sebaiknya banyak sekali link yang mengarah ke tulisan lama atau setidaknya mengarah ke kategori atau tag. Mau lihat internal page links  awesome atau yang mengerikan? Lihat Wikipedia. Hampir semua kata kunci penting selalu mengarah ke halaman lain.

Internal page links adalah membuat tautan ke tulisan atau halaman yang masih satu domain. Kalau keluar, namanya external page links.

6. Live links.
Live links yaitu semua link yang ada di website masih berfungsi. Search engine tidak suka webpage dengan death links. Contoh: Anda menulis konten tentang Flash Animated yang memuat link ke http://yusufzulkarnain.blogspot.com/2011/07/flash-based-animated-label-wp-cumulus.html. Kemudian blog http://yusufzulkarnain.blogspot.com menghapuskan artikel tentang topik tersebut.

Pastikan link yang ada semuanya Live Links dengan memanfaatkan Broken Link Checker

7. Impatience.
Tidak adanya kesabaran. SEO bukan pekerjaan selesai satu malam. Banyak yang terburu-buru. SEO bukan masalah teknis melainkan masalah mental. Jika ingin sukses SEO, siapkan mental untuk selalu mengupdate aktivitas SEO.

8.  Keyword selection.
Pemilihan keyword menjadi kesalahan yang paling sering terjadi. Anda ingin membeli asuransi mobil, pertama Anda akan bertanya “kira-kira Anda akan mengetik apa di search engine sewaktu mencari perusahaan asuransi ideal?” Intinya disesuaikan dengan psikologis orang kebanyakan. Cara kedua, Anda bisa riset keyword menggunakan Google Keyword.

Jika targetnya Indonesia, cara pertama lebih baik. Anda ingin promosi asuransi mobil, bisa memilih Premi murah asuransi all risk, tapi pasti Anda menghadapi pesaing jutaan di search engine. Coba lebih spesifik lagi seperti Jual asuransi all risk Takaful dengan bagihasil.

9. Keyword Spamming and Stuffing.
Masalah ini terkait kerapatan keyword (Keyword Density). Menurut yang saya baca di Keyword Density, Proximity and Prominence, memang tidak ada persentase pasti. Yang jelas, jika terlalu banyak mengulang keyword yang kita incar jelas sangat membahayakan. Bukan posisi pertama yang didapat tetapi bisa jadi hilang dari mesin pencari.

10. Permanent Link atau Filename of the page.
Jika Anda menggunakan blog seperti Blogger atau WordPress, poin kedua ini disebut Permanent Link (PermaLink). Tapi, jika Anda gunakan web statis yang mana content-nya dibuat dari awal, maka disebut Filename of the Page.

Contoh kongkrit :  Sebuah blog membuat tulisan tentang Kode Warna HTML. Tapi saat membuat kode untuk warna, dibuat sebuah file baru dengan nama Kode Warna.html. Selanjutnya terlihat banyak URL berbentuk kode seperti index.php?option=com_mtree&task=listcats&cat_id=xxx&Itemid=xxx, padahal isinya tentang Mobil Keluarga Ideal Terbaik Indonesia (kena tipu dah!!! icon kena tipu dah). Ini tidak baik di mata search engine.



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment