Powered by Blogger.
RSS

Cyber war : medan tempur dunia cyber – bagian III


Negara mana Paling Siap Perang Cyber?

BAGIAN I                                                               BAGIAN II                                                                        BAGIAN III

Studi Kasus : Serangan Cyber dan Tindakan Antisipasi NATO


aksi spyware troyan hacker to websiteIlustrasi Aksi spyware troyan hacker to website
Kamis 10 Mei 2007. Tallin, ibukota negara bekas jajahan Uni Sovyet di pesisir laut Baltik, kala itu senyap dalam suasana perang. Tapi tidak ada puing akibat pertempuran, tembakan khalasnikhov atau asap dan bau mesiu. Tidak satu pun rudal melintas, atau peluru mitraliur berhamburan. Tapi Talinn, benar-benar kalang kabut dihajar serangan “bom” musuh. Dan itulah bentuk kontradiksi dari perang paling modern dengan menggunakan teknologi digital.

Semburan trafik data raksasa menyerang infrastruktur Internet negeri itu. Hari itu akan terus dikenang sebagai hari buruk bagi Estonia di abad digital. Bank terbesar Estonia, Hansabank, terpaksa menutup layanan online. Serangan cyber telah melumpuhkan jaringan keuangan. Ribuan nasabah pun tidak bisa mengakses layanan online. Tim tanggap darurat keamanan komputer Estonia sebenarnya telah mengantisipasi serangan ini sejak sehari sebelumnya. Tapi, usaha itu sia-sia.

Serangan datang dari Timur, Rusia yang sedang memperingati hari kemenangan pasukan merah terhadap Nazi pada 9 Mei. Dari Rusia, serangan trafik internet meluncur ribuan kali lipat dari kapasitas biasa. Lembaga pemantau trafik mencatat, salah satu dari 10 jaringan internet yang diserang hacker Rusia, kebanjiran trafik data sebesar 90 megabit per detik. Trafik sebesar itu sama dengan download& Operating System Windows XP tiap enam detik sekali.

Situs resmi pemerintahan seperti situs presiden, perdana menteri, parlemen, partai politik, perusahaan, juga situs berita, diserang tanpa jeda. Perang siber antara Rusia dan Estonia itu dilihat banyak pakar sebagai perang siber pertama dengan efek dan kerugian terburuk.

NATO Alert

Setelah 5 tahun Estonia diserang Cyber, NATO memilih negara sekutu barunya ini sebagai pusat pelatihan perang Cyber bagi negara anggotanya. Sejak 2008, mereka mendirikan barak militer di Talinn, yang disebut Pusat Pertahanan Siber (CCD COE). Para serdadunya adalah ahli komputer yang dilatih khusus untuk mengamankan jaringan internet dari serangan cyber.

“Jangan berharap ada komputer dengan tampilan 3D,”  kata pelatih di barak itu kepada wartawan yang berkunjung ke sana Juni lalu, seperti dikutip EUobserver.com. Ruang itu penuh komputer, ada satu proyektor menampilkan lajur-lajur panjang kode digital. Di barak, ada 30 ahli dari Jerman, Estonia, Spanyol, Hungaria, Italia, Latvia, Lithuania, dan Slovakia. Mereka menggelar seminar dan simulasi, dan menguji semua aspek dari perang cyber.

Direktur pusat studi itu, Jenderal Ilmar Tamm mengatakan para pemimpin NATO juga ditawari untuk ikut di pelatihan. “Agar mereka lebih paham jenis informasi apa yang mereka harus tahu untuk menilai kerawanan sebuah serangan”, ujarnya.  Dia katakan, pengalaman Estonia tahun 2007, belum seberapa dibandingkan jika serangan itu berupa virus komputer yang mampu mengubah formula kimia dari instalasi penjernihan air untuk jutaan penduduk kota. Atau yang bisa merusak kestabilan instalasi nuklir.

Pengintaian terhadap negara asing dan industri juga meningkat.  Terutama dalam kasus serangan berasal dari China, negara yang dituding Tamm “mengumpulkan teknologi informasi, dan menggunakannya bagi kepentingan dan keuntungan mereka sendiri”

Dari Estonia, genderang perang itu sepertinya sudah lama ditabuh.



source : http://sorot.vivanews.com/news/read/265596-barak-serdadu-cyber-di-estonia

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment